Senin, 15 Desember 2008
Auto Rejection BEI
Dengan mekanisme AR maka BEI akan menjaga level kenaikan dan penurunan saham di bursa sehingga varian (risiko) akan rendah. Tentu bila risiko rendah, maka risiko investasi investor juga akan rendah (tentu melegakan kalo risikonya rendah). Cuma jangan terus-terusan rendah, nanti return investasi ya juga rendah.
Seringkali investor kecil merasa bahwa kehilangan uang (atau penurunan nilai uang yang diinvestasikan) adalah risiko.
Seperti yang dijelaskan diatas sisi keuangan risiko adalah variasi nilai saham (return) sehingga selain penurunan yang tajam maka kenaikan yang tajam juga merupakan suatu risiko, sehingga risiko dilambangkan dengan varians atau standar deviasi. Tugas BEI sebagai otoritas bursa yang melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi risiko khususnya bila risiko terjadi saat kondisi pelaku pasar irrasional.
Jumat, 07 November 2008
Kebijakan Ekonomi OBAMA: begitulah adanya
Kalo Obama, kebijakan pajaknya kebalikannya, naikan pajak untuk yang perpenghasilan 250ribu US, dan turunkan pajak bagi yang dibawah $200 ribu. Sama untuk mendorong pertumbuhan, karena pajaknya nanti untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah (kerennya government expenditure). Pengeluaran pemerintah ini seharusnya khusus untuk proyek-proyek padat karya, untuk menyerap pengangguran.
Tapi apa iya ada pengaruhnya dengan Indonesia? Ini yang masih menjadi pertanyaan besar. Namun kalo boleh jujur, sepertinya pengaruh yang didengung-dengungkan bahwa bila Obama terpilih maka krisis global akan segera mereda, tidak begitu sahih. Lihat saja indeks IHSG kita, waktu Obama terpilih, masih stabil tuch, maksudnya stabil turunnya ;-D
Lha wong, rupiah kita aja melemah, padahal fundamental ekonomi baik, dan krisisnya ada di Amrik. Lho kok malah Rp melemah terhadap Dollar, bukannya harus sebaliknya ya?
Yang pasti si Obama akan menghadapi tantangan besar, persis masa great depression di Amrik dulu (ngga tau great depression?? makanya baca buku sejarah). Saya rasa kita tunggu aja sekitar pertengahan bulan ini, dan lihat indeks, arah trend-nya apa sudah berbalik naik. Jadi kalo mau investasi di pasar modal, baru Obama menang, jangan asal inves. Slowly aja, kita liat perkembangannya. Wong dana kita ya juga sudah cekak gara-gara krisis :-D
Selasa, 21 Oktober 2008
apa sich Sub Prime Mortgage?
Jumat, 17 Oktober 2008
Unrealized loss
Rabu, 08 Oktober 2008
Reksadana sebagai investasi Investor Rookie (Pemula)
Apa itu reksadana? Apa bedanya dengan Dana Reksa? Bagaimana keuntungannya dan kerugiannya? Wow banyak pertanyaan, berkaitan dengan reksadana yang sering saya terima.
Reksadana versus Dana Reksa, uuhmm....bagi yang sudah kenal dunia keuangan tentu akan (maaf) tertawa atau tersenyum atau malah kaget dengan mulut menganga, yang dalam hatinya paling cuman bilang “Hare geneee...!”
Eits...jangan tertawa dulu karena pertanyaan itu sering saya terima, baik melalui dari talkshow, maupun dalam perkuliahan
Dana Reksa itu adalah perusahaan sekuritas milik negara (BUMN) yang salah satu produk mereka adalah Reksadana. Masuk saja ke websitenya www.danareksa.co.id
Kalau ada pertanyaan begitu berarti trik pemasaran Dana Reksa melalui tag name berhasil.
Reksadana dilain sisi merupakan salah satu instrumen investasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan sekuritas. Reksadana adalah sekumpulan aset keuangan, sering disebut portofolio, yang dikelola oleh wakil manajer investasi. Siapa wakil manajer investasi? Kok ada kata “wakil”nya? Apa bedanya dengan manajer investasi? Wah pertanyaannya kok jadi banyak yaJ
Jawabanya: tunggu publikasi blog lainnyaJ; pokoknya terima dulu aja ya. Janji nanti dijelasin dech.
Bagaimana prosesnya membuat reksadana? Ya karena ini easy finance, maka yang easy easy ajalah. Btw, kalo dijelasin disini, bisa jadi kuliah 8 semester di konsentrasi manajemen keuangan nich.
Reksadana dibedakan menjadi 3 tipe utama, biasanya berdasarkan kumpulan aset keuangan yang ada didalamnya. Untuk memilih reksadana maka investor harus memahami Tujuan mereka berinvestasi (investment objectives). Bagi investor pemula yang menitikberatkan keamanan berinvestasi, sebaiknya memilih reksadana pasar uang, atau reksadana pendapatan tetap. Reksadana ini relatif berisiko rendah karena diinvestasikan pada aset-aset yang juga mempunyai risiko yang rendah. Namun harus dipahami bahwa risiko yang rendah tentunya jangan terlalu berharap bahwa investasi saudara akan memiliki return yang tinggi.
Trik memilih reksadana:
Pertama: pelajari dahulu riwayat pergerakan harga unit penyertaan. Informasi ini dapat saudara peroleh di perusahaan penerbit reksadana bersangkutan.
Kedua: jangan percaya begitu saja dengan data historis ini, maka saudara harus membandingkan dengan data historis produk reksadana lainnya yang sejenis (ingat konsep apple to apple – bandingkan sesuatu dengan sesuatu yang setaraf).Lihat perbedaan kinerja returnya, dan tanyakan mengapa ada perbedaan.
Ketiga: bagi investor pemula, ini sangat membantu, yaitu tanyakan pada investor yang sudah pernah menggunakan jasa perusahaan sekuritas penyedia produk reksadana dimaksud. Opini pengguna sebelumnya sangat relevan dalam menemukan informasi yang tidak tersedia di laporan maupun berita.
Keempat: jangan sungkan bertanya (daripada tersesat di jalan), jangan malas mencari informasi mengenai apapun yang berhubungan dengan reksadana yang saudara pilih. Ingat sekarang saudara adalah Investor bukan lagi Penabung.
Selamat berinvestasi
Sabtu, 12 Juli 2008
emas untuk investasi
(tidak jelas yang dimaksud audien ini mengenai emas yang dimaksud, apakah sebagai aset keuangan atau aset non-keuangan. Namun saya jelaskan kedua-duanya)
Sederhana saja, investasi tidak hanya berlaku dalam aset-aset keuangan (saham, obligasi, reksadana, dll), namun juga pada aset non-keuangan (aset berwujud/aset tetap) seperti emas, rumah, dll. Prinsip dasarnya adalah menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli, sehingga dikatakan memberikan keuntungan (return).
Namun, ada kelemahan utama (masih ada kelemahan lainnya) investasi di aset non-keuangan yang perlu diperhatikan terutama bagi investor individu yaitu emas likuiditasnya rendah, artinya ketika ingin dijual, membutuhkan waktu lebih lama untuk terjual. Atau kecepatan konversi menjadi kas/uang, rendah. Kelemahan utama ini menyebabkan emas tidak terlalu disarankan menjadi sarana investasi jangka pendek.
Saat ini terdapat sarana investasi dalam emas yang sudah mampu mengurangi kelemahan likuiditas tersebut yaitu investasi dalam bursa berjangka dengan membeli futures emas (www.bbj.co.id). Masalahnya Futures (kontrak berjangka) memerlukan pemahaman tentang investasi yang lebih mendalam (intermediate) sehingga tidak disarankan bagi investor yang sama sekali awam tentang investasi di aset keuangan.
Jawaban untuk pertanyaan audien diatas adalah:
- Bila merasa sudah cukup memahami mengenai investasi di aset keuangan, tidak ada salahnya melirik pasar futures emas sebagai sarana investasi.
- Sebaliknya bila pemahaman mengenai investasi di aset keuangan masih belum mencukupi, sebaiknya pertimbangkan dengan lebih mendalam untuk berinvestasi di futures emas.
- Sedangkan investasi di emas sebagai aset non-keuangan (misal membeli emas lantakan, dan lainnya yang berwujud emas) maka ingatlah bahwa investasi ini bersifat jangka panjang artinya lebih dari 1 tahun. Artinya pula, gunakanlah uang yang benar-benar "menganggur" untuk investasi ini, bukan uang yang sewaktu-waktu anda butuhkan.
Semoga membantu
Kamis, 10 Juli 2008
is it necessary? is it true?
1. is it necessary? apakah perlu? disini ada skala kebutuhan, yang akan menjaga kita untuk tidak melakukan pembelian karena dorongan emosi (impuls buying). disini juga ada skala prioritas, dalam artian "seberapa perlu?". Prioritas biasanya diberikan kepada barang-barang kebutuhan pokok sesuai urutan yaitu pangan, sandang, dan papan.
2. is it true? apakah sesuai dan tepat dengan kebutuhan? bedakan kebutuhan dengan keinginan, keinginan cenderung tanpa batas, namun kebutuhan ada batasnya. Kebutuhan akan makan, manusia biasanya makan 3x sehari, tapi keinginan akan makan, namanya "lapar mata" (beli banyak tidak bisa dihabiskan).
Selamat mencoba
Selasa, 24 Juni 2008
Apa bedanya investasi dan menabung?
Namun kalau investasi, kita juga akan mendapatkan imbalan berupa return (istilah keuangan untuk mencerminkan imbalan atas investasi), dan besarannya bisa positif dan bisa negatif. Jadi kalau ingin berinvestasi, maka bersiaplah akan imbalan yang bisa menjadi negatif.
Lha kalo gitu, kok ya ada yang mau berinvestasi, padahal bisa dapat imbalan negatif???
Tentu ada yang mau, ada yang tidak. Yang tidak mau, itu adalah pilihannya, sedangkan bagi yang mau, tentu karena mereka bisa mendapatkan imbalan investasi lebih besar dibandingkan bila hanya menabung.
Salam investasi ;-)
Jumat, 20 Juni 2008
Niat untuk Nabung
Kalo yang pertama, kita bisa pakai prinsip personal finance sederhana yaitu saving first consume later. Artinya bila ingin suatu saat uang anda bekerja untuk anda, maka niatkan menabung dulu sebelum uang itu dikonsumsi. Mudah diucapkan/ditulis, sulit diterapkan.
Mungkin pernah dengar yang namanya Financial Freedom, kebebasan dari sisi keuangan. Bukan bebas menggunakan uang:-)
Financial freedom dapat dimulai dari jargon saving first consume later tadi. Cobalah dengan 10% atau 20% penghasilan bulanan ditabung, sisanya baru di konsumsi. Coba buat tabungan yang terpisah antara tabungan untuk konsumsi (ada fasilitas ATM) dan tabungan murni (tanpa ATM).
Selamat mencoba, jangan patah semangat